Sebenarnya udah lama datang ke Rowo Biru, tepatnya pada hari
jumat tanggal 30 Desember 2011 kemaren. Namun baru sempet nulis sekarang (lok
gak ditulis mubazir :-D). Rowo Biru ini berada di pantai selatan Banyuwangi
tepatnya di kecamatan Pesanggaran. Ini merupakan tempat baru bagi aku dan
temen2. Kita tahunya dari beberapa spanduk yg terpampang di jalan saat lebaran,
dan kitapun penasaran. Sempat juga browsing2 dan didapat beberapa referensi.
Perjalanan cukup lancar, karna kita ngikutin petunjuk arah
menuju Rowo Biru (ada papan nama kecil bertuliskan “Rowo Biruà”), kitapun ngikutin petunjuk itu. Sesampainya di
sana ada pos kecil untuk masuk kejembatan bertuliskan “Selamat Datang Wana
Wisata Rowo Biru”. Di pos itu kita bayar biaya masuk (aku lupa berapa biayanya,
udah lama #maaf). Dan kita langsung di
sambut dengan jembatan yang menghubungkan masyarakat dengan hutan yg di pisahkan
oleh sungai. Denger2 jembatan ini dibangun dari hasil swadaya masyarakat
setempat karna memang jembatan ini sangat dibutuhkan masyarakat untuk mencari
kayu bakar.
Kitapun memasuki gerbang Wisata Rowo Biru, sangat sepi sekali,
hanya ada sesekali ada beberapa masyarakat yg berpapasan dg kita. Di depan
gerbang kita langsung di sambut dengan jembatan yg cukup apik.
 |
Papan selamat datang |
Sesampainya di dalam lokasi wisata, temenku Erma pengen ke kamar mandi, dan kitapun menemukan papan tulisan "toilet-->". Toilet yg ada berada agak ke dalam masuk dari pinggir jalan. Dan toilet yg adapun sangat mengenaskan, terbuat dari daun kelapa/blarak. Dan lebih parahnya lagi tak ada air, jd gak bisa digunakan. Pintu kamar mandi pun gak ada. Terpaksa deh hasrat ingin kekamar mandi di tahan.
 |
Toilet yg tersedia |
Perjalananpun dilanjutkan, setelah melewati jembatan, kita disambut hutan. Kita terus berjalan lurus dan ada papan tulisan “ke pantaià” kitapun ngikutin jalan itu, terlihat jalan setapak yg hanya bias dilalui sepeda motor saja, di kanan kiri jalan itu adalah sawah, jd kita nglewati sawah, dan sempet temenku terpleset di sana, tp untungnya tak apa2 :-D. Dan akhirnya kitapun sampai di pantai. Pantai selatan yg berpasir hitam. Tak ada seorangpun di sana, hanya ada aku dan temen2ku saja, jadi serasa di pantai sendiri. Masih sepi, karna mungkin masih baru, ato mungkin karna kita datengnya hari jumat :-D.
 |
Papan petunjuk menuju pantai |
 |
Habis kepleset di jalan setapak |
 |
Di belakang terlihat hamparan rumput |
 |
Pantai dg pasir hitam |
Setelah puas di pantai kita pun balik kehutan, kita istirahat di
hutan sebentar dan melanjutkan ke Rowo Biru, kita berjalan lurus tanpa tau apa
bener ini merupakan jalan menuju Rowo Biru. Untungnya kita berpapasan dengan
muda mudi (ya kira2 anak SMA kelas X lah) jadi bias tanya dan ternyata bener
kita tinggal lurus saja. Dalam perjalanan kita disuguhi pemandangan hutan yg
asri. Kita juga menjumpai beberapa rumah
penduduk mungkin sekitar 3-4 rumah yg ada di dalam hutan. Hingga akhirnya
kitapun sampai di Rowo Biru, muara sebuah sungai, yg mungkin waktu air laut
sedang pasang, air laut masuk ke sungai.
 |
Hamparan daun2 kering yg jatuh |
 |
Istirahat diantara pohon2 |
 |
Perkampungan kecil di dalam hutan |
 |
Ini di Rowo Birunya |
ya allah, rowo biru, asri and indah tp ngeri gk mb t4 ny
BalasHapusBanyak bajulnya
BalasHapus